Training Untuk Perusahaan: Raspberry Pi Pico W MicroPython & ESP32 C++ Arduino VSCode +PlatformIO | PT Setia Zam Med

TULISAN INI MEMANG PANJANG, TAPI SAYA SARANKAN BACA SAMPAI AKHIR!

Di sebelah kiri saya ada Pak Herru, sebelah kanan Pak Denny. Mereka adalah orang-orang hebat di PT. Setia Zam Med Cibinong Bogor, perusahaan yang fokus membuat alat-alat medis.

Mereka sudah berpengalaman menggunakan STM32 dengan STM32 Cube IDE untuk mengembangkan perangkat kebutuhan medis.

Ternyata, STM32 ini punya sertifikasi UL yang sudah memenuhi standar untuk perangkat medis.

Beneran, STM32 ini powerful banget, wkwkwkw!

Berawal dari live TikTok di akun Kelas Robot, Pak Herru memberi komentar, lalu akhirnya kami japri dan beliau meminta saya untuk memberikan pelatihan Raspberry Pi Pico dan ESP32.

Saya sempat deg-degan, soalnya orang yang sudah jago pakai STM32 mau belajar Raspberry Pi Pico dan ESP32 itu ibaratnya kayak ahli motor kopling mau belajar motor matic, hehehe.

Makanya, waktu itu saya kasih invoice 5x lipat lebih mahal dari tarif ngajar di kampus. Eh, taunya langsung di-ACC! Wah, seneng sih, tapi sekalian bikin makin deg-degan juga.

Padahal cuma training untuk 2 orang, kalau di kampus kan bisa sampai puluhan atau bahkan ratusan peserta.

Akhirnya, saya siapkan materi: Raspberry Pi Pico W dengan MicroPython untuk hari pertama, dan ESP32 dengan framework Arduino (VSCode + PlatformIO) untuk hari kedua.

Mereka awalnya cukup kagum sama MicroPython yang simpel banget, dan Arduino yang meskipun pakai C++ tapi sintaksnya ringkas.

Tapi begitu masuk ke pembahasan advanced STM32 dengan STM32 Cube IDE, Raspberry Pi Pico dan ESP32 langsung keliatan jauh tertinggal. Duh, sampe malu saya sendiri, huhuhu.

Kesimpulannya: ESP32 dan Raspberry Pi Pico masih cocok untuk proyek IoT skala kecil atau riset. Tapi untuk manufaktur, proyek besar yang kompleks, apalagi di bidang medis—meskipun lebih sulit dipelajari—STM32 tetap juaranya.

Saya sendiri dulu pernah belajar STM32 Cube IDE, tapi karena terlalu nyaman pakai Arduino, jadi jarang dioprek lagi. Setelah pengalaman ini, rasanya saya jadi semangat lagi buat ngulik lebih dalam STM32!

Nah, buat teman-teman yang juga sudah terlalu dimanja kemudahan framework Arduino, yuk kita level-up! Coba eksplor ESP-IDF untuk ESP32 atau STM32 Cube IDE untuk STM32.

Jangan mentok di zona nyaman—yuk belajar hal yang bikin mikir lebih keras! Semangaaat!

Saya lulusan Informatika dari Universitas Siber Asia. Saya adalah seorang penggiat Microcontroller, Coding, Robotics, Internet of Things, dan Artificial Intelligence.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like